Senin, November 24, 2008

SETTING BIOS

Sebagai tempat bernaungnya seluruh komponen, motherboard harus mampu mengenali berbagai macam komponen yang terpasang. BIOS (basic input output system) merupakan sekumpulan program yang disimpan pada ROM yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas dasar, seperti mentransfer data, pengendali instruksi peralatan, serta megkonfigurasi proses input dan output hardware di dalam system computer. Selain itu, BIOS juga memiliki fungsi untuk melakukan POST, memanggil system operasi, menjaga kestabilan dan kinerja system.

Pada motherboard tipe baru, sebaiknya sentiasa dilakukan update BIOS dengan versi terbarunya. Seringkali BIOS yang terdapat pada motherboard belum memberikan kestabilan dan kinerja yang maksimal. BIOS sendiri terdapat pada sebuah CHIP memory tipe EEPROM (Electrycally Erasable Programmable Read Only Memory) atau Flash ROM yang umumnya memiliki kapasitas sebesar 2MB. AMI, AWARD, dan Phoenix merupakan produsen IC BIOS yang umum dipakai pada motherboard.
Menu di dalam BIOS berbeda-beda berdasarkan jenis dan merek motherboard. Untuk mengetahui fungsi menu-menu pada BIOS kita bisa membacanya pada manual motherboard. Menu penting yang tersedia pada BIOS umumnya sbb:
Standard CMOS setup
BIOS features setup
Chipset features setup
Power management setup
PNP/PCI configuration
Load setup default
Integreated peripherals
Password setting
IDE harddisk detection
Save and exit setup
Exit without saving
Cara masuk ke menu BIOs adalah dengan cara menekan tombol Del (atau F1 atau Esc tergantung komputernya) pada saat computer sedang booting.

Standard CMOS setup
Time and Date
Melakukan perubahan waktu dan tanggal pada system BIOS
Floppy Drive A dan Floppy Drive B
Menentukan penggunaan floppy A dan B, berikut kapasitasnya.
Setup Harddisk
Menenukan kapasitas dan keberadaan harddisk.
Primary Master
Digunakan untuk harddisk utama atau harddisk system.
Primary Slave
Digunakan untuk harddisk tambahan.
Secondary Master
Digunakan untuk harddisk system ke-2.
Secondary Slave
Digunakan untuk harddisk tambahan ke-2.


BIOS Features Setup
1st Boot Device
Menentukan pilihan pertama letak system boot untuk dibaca
2nd Boot Device
Menentukan device berikutnya jika pada pilihan 1st boot tidak ditemukan system yang dibutuhkan.
3rd Boot Device
Menentukan device berikutnya jika pada pilihan 1st boot dan 2nd boot tidak ditemukan system yang dibutuhkan.
4th Boot Device
Menentukan boot device berikutnya jika pada pilihan 1st,2nd, dan 3rd boot tidak ditemukan system yang dibutuhkan.
Try Other Boot Device
Pilihan “yes” untuk memerintahkan computer untuk terus mencari file system sesuai dengan boot device yang di-setup.
Pilihan “no” untuk memerintahkan computer hanya mencari pada boot device pertama.
S.M.A.R.T for Harddisk
Pilihan “Enable” untuk menghindari harddisk dari kerusakan karena kesalahan suatu proses.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Quick Boot
Pilihan “Enable” untuk memerintahkan computer agar mem-boot lebih cepat.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Sistem Boot Up Num lock
Pilihan “on” untuk memerintahkan agar lampu Num lock pada keyboard menyala sehingga penulisan angka dapt dilakukan.
Pilihan “off” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Floppy Drive Seek at Boot
Pilihan “Enable” untuk memerintahkan system agar mencari pada floppy disk pada saat mem-boot computer.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Password Cheking
Pilihan “Setup” untuk menentukan keberadaan password pada BIOS harus melalui setup.
Pilihan “Always” untuk menentukan keberadaan password pada BIOS harus selalu dicek pada saat mem-boot computer.
Cache Memory
Pilihan “Internal” berarti L1 digunakan dan L2 tidak digunakan.
Pilihan “Both” berarti L1 dan L2 digunakan.
Pilihan “Disable” berarti L1 dan L2 tidak digunakan.
Sistem BIOS Shadow Cacheable
Pilihan “Enable” untuk menentukan lokasi memory.
Sistem BIOS menggunakan bayangan dan tersembunyi.
Pilihan “Disable” untuk menentukan lokasi memory.
System BIOS menggunakan bayangan dan tidak tersembunyi.
OS Selector for DRAM>64
Pilihan “Enable” untuk menggunakan OS2/ WARP dan memory lebih dari 64MB.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Chipset Features Setup
Virus Warning
Pilihan “Enable” untuk memerintahkan computer mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, biasanya dilakukan oleh virus yang memperbanyak dirinya.
Pilihan “Disable” untuk mencegah komputer agar tidak mendeteksi keberadaa virus.
Enable Burst cycle
Pilihan “Enable” untuk menggunakan read and write burst pada memory.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Cache Timing
Pilihan “Enable” untuk meningkatkan waktu penggunaan cache.
Pilihan “Standard” untuk menstandarkan waktu penggunaan cache.
DRAM Timing
Pilihan “Enhance” untk meningkatkan waktu penggunaan DRAM.
Pilihan “Standard” untuk menstandarkan waktu penggunaan DRAM.
Enhance VGA Perfermonce
Pilihan “Enable” untuk meningkatkan kerja VGA.
Pilhan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
IDE Timing
Pilihan “Enhance” untuk meningkatkan waktu penggunaan IDE.
Pilihan “Standard” untuk menstandarkan waktu penggunaan IDE.

Power Management Setup
Advenced Power Management
Pilihan “Enable” berarti sistem akan menggunakan power management.
Pilihan “Disable” untuk tidak meng aktifkan menu ini.
Video Power Down Mode
Pilihan “Suspend” berarti layar monitor akan melakukan penundaan sesuai dengan waktu yang diberikan.
Pilihan “Standby” berarti harddisk akan melakukan standy dan menunggu untuk digunakan kembali.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Standby Time Out
Pilihan “1-15M” adalah jumlah waktu yang diberikan untuk melakukan standby.
Pilihan “Disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
PNP/ PCI Konfiguration
Menu ini digunakan untuk mengatur konfigurasi plug and play hardware pada slot PCI.

Load Setup Default
Pilihan ini digunakan untuk memakai dan memanggil standar setup yang di miliki oleh BIOS.

Integreated Peripherals
Pilihan “enable” untuk memerintahkan komputer agar menggunakan floppy disk controller pada motherboard (IRQ6).
Pilihan “disable” untuk tidak mengaktifkan menu ini.
Serial Port 1
Pilihan “COM1” berarti komputer akan menggunakan COM1/ 3F8 untuk serial port (IRQ4).
Pilihan “COM3” berarti komputer akan menggunakan COM3/ 3E8 untuk serial port (IRQ4).
Serial Port 2
Pilihan “COM2” berarti komputer akan menggunakan COM2/2F8 untuk serial port (IRQ3).
Pilihan “COM4” berarti komputer akan menggunakan COM4/2E8 untuk serial port (IRQ3).
Perallel port
Pilihan “LPT1” berarti komputer akan menggunakan LPT1/378 untuk parallel port.
Pilihan “LPT2” berarti komputer akan menggunakan LPT2/278 untuk parallel port.
Pilihan “LPT3” berarti komputer akan menggunakan LPT3/3B8 untuk parallel port.
Parallel Port IRQ
Pilihan “Auto” berarti parallel port akan mendeteksi IRQ yang digunakan.
Pilihan “IRQ5” berarti parallel port akan menggunakan IRQ5.
Pilihan “IRQ7” berarti parallel port akan menggunakan IRQ7.

Password Setting
Menu ini digunakan untuk memasukkan dan mengaktifkan kata kunci untuk si pemakai.

IDE Harddisk Detection
Menu ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan harddisk secara otomatis berikut parameternya,seperti kapasitas,landing zone,jumlah sektor,jumlah silinder, dan mode harddisk.


Save and Exit Setup
Pilihan ini untuk menyimpan semua hasil setup BIOS dan keluar dari mneu setup BIOS.

Exit Without Saving
Pilihan ini untuk keluar dari menu setup BIOS tanpa menyimpan hasil setup BIOS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar