Waspadai Teror Spam Malware Palsu!

"Berhati-hatilah dengan diri Anda", pernyataan semacam ini biasanya kerap dipakai untuk mengancam pengguna internet. Parahnya, ancaman tersebut justru merupakan jebakan yang akan membawa pengguna terhubung ke malware. Perasaan takut bercampur penasaran akan mendorong beberapa penerima pesan untuk langsung meng-klik ke URL yang terhubung dengan malware. Dengan kata lain, si penerima pesan menjadi tidak memedulikan dampak keamanan dan terkesan buru-buru meng-klik URL yang belum jelas kebenarannya.

Untuk meyakinkan pengguna bahwa itu adalah berita asli, maka logo sebuah kantor berita online pun ditambahkan ke link teror palsu tersebut. Di saat inilah, rasa ingin tahu yang sifatnya manusiawi akan mendominasi beberapa penerima pesan, seperti melakukan instruksi yang diberikan oleh spammer. Instruksi tersebut misalnya begini "Anda memerlukan Flash Player terbaru untuk melihat video. Klik di sini untuk mendownload."

Dalam kasus di atas, pengguna internet seharusnya tidak meng-klik link tersebut, karena link tersebut sudah jelas mengandung malware yang dapat diunduh (akan terunduh). Di sinilah korelasi antara Malware dan Spam pantang diremehkan.

Spammer sebenarnya telah menggunakan korelasi tersebut untuk menyasar penerima yang tidak merasa curiga. Contoh terbaru kasus di atas tampak pada jasa geolokasi yang digunakan untuk membidik penerima pesan. Lokasi penyerangan teroris akan berbeda-beda, tergantung pada lokasi relatif penerima pesan. Misalnya saja, Spammer mengindikasikan telah terjadi "ledakan hebat di San Pablo pagi ini", sementara itu di lokasi lain, mereka mengindikasikan terjadi "ledakan hebat di Pune pagi ini." Tak lama setelah pesan tersebut, muncul deskripsi mengenai penyerangan, misalnya: "Paling sedikit 12 orang tewas dan 40 orang luka-luka akibat ledakan bom." Pada bagian akhir dijelaskan kalau ledakan tersebut disebabkan oleh "dirty bomb".

Dalam korelasi tersebut, tampak jelas kalau spammer kerap menggunakan rasa penasaran yang sifatnya manusiawi untuk menggoda penerima pesan. Cara yang dilakukan adalah melalui pesan yang memicu spam terbuka dan meng-klik link atau melakukan hal-hal lain. Spammer percaya dengan membuat isi pesan spam yang relevan dengan lokasi geografis akan memungkinkan mereka mencapai tujuan. Jadi, jangan mudah terkecoh!